Bimteks Analisis Beban Kerja (ABK) : 28 dan 29 Desember 2021

SUSUNAN ACARA

BIMTEKS ANALISIS BEBAN KERJA

Kamis s.d. Jumat, 28 s.d.29 Desember 2021

               Platinum Adisucipto Hotel  & Coference Center Yogyakarta

          Jl. Solo No. 28 Yogyakarta

Narasumber: Drs. Slamet., M.Si

 

 

NO.

HARI/TGL

WAKTU

KEGIATAN

PENANGGUNG JAWAB

1.

Kamis, 28 Desember 2021

08.00-08.30

Registrasi Peserta

SPI

2.

Kamis, 28 Desember 2021

08.30-09.00

Pembukaan

Ketua SPI

3.

Kamis, 28 Desember 2021

09.00-11.30

Pengertian, Tujuan dan Manfaat ABK

Narsum

4.

Kamis, 16 Desember 2021

10.00-10.30

Waktu dan Unit Kerja yang Melaksanakan

Narsum

5.

Kamis, 16 Desember 2021

10.30-12.00

Metode dan Alat Ukur dalam ABK

Narsum

6.

Kamis, 16 Desember 2021

12.00-13.00

ISHOMA

 

7.

Kamis, 16 Desember 2021

13.00-13.30

Aspek-Aspek dalam Perhitungan Beban Kerja

Narsum

8.

Kamis, 16 Desember 2021

13.30-14.30

Pendekatan dalam Mengidentifikasi Beban Kerja

Narsum

9.

Kamis, 28 Desember 2021

14.30-16.00

Simulasi Pengisian Formulir

Narsum

10.

Jumat, 29 Desember 2021

08.00-12.00

Praktek Analisis Beban Kerja:

Diskusi Kelompok Pengisian Formulir ABKdan Perhitungan Jumlah Kebutuhan SDM setiap satuan unit kerja

Narsum dan SPI

11.

Jumat, 29 Desember 2021

12.00-13.00

ISHOMA

 

12.

Jumat, 29 Desember 2021

13.00-15.50

Praktek Analisis Beban Kerja:

Presentasi Pengisian Formulir ABK dan Perhitungan Jumlah Kebutuhan SDM setiap satuan unit kerja

 

Narsum dan SPI

13.

Jumat, 29 Desember 2021

15.50-16.00

Penutupan

Ketua SPI

 

Latar Belakang Perlunya Bimteks Analisis Beban Kerja

  • Analisis beban kerja merupakan metode yang biasa digunakan untuk menentukan jumlah atau kuantitas tenaga kerja yang diperlukan.
  • Beban kerja yang didistribusikan secara tidak merata dapat mengakibatkan ketidaknyamanan suasana kerja karena karyawan merasa beban kerja yang dilakukannya terlalu berlebihan atau bahkan kekurangan (Wibawa, Sugiono, & Efranto, 2014).
  • Beban kerja yang dibebankan pada pekerja terjadi dalam tiga kondisi yaitu beban kerja normal (fit), beban kerja berlebih (overload) dan beban kerja yang terlalu rendah (underload).
  • Beban kerja yang terlalu berat atau terlalu ringan akan mengakibatkan terjadinya inefisiensi kerja.
  • Beban kerja yang terlalu berlebih (overload) mengindikasikan bahwa jumlah pekerja yang dipekerjakan tidak sesuai dengan beban kerja yang diterima sehingga dapat menyebabkan kelelahan fisik maupun psikologis yang berakibat pada menurunnya produktivitas karena kelelahan bekerja.
  • Beban kerja yang terlalu rendah (underload) mengindikasikan bahwa jumlah pekerja yang dipekerjakan terlalu banyak sehingga perusahaan harus mengalokasikan biaya untuk gaji SDM lebih banyak dengan tingkat produktivitas yang sama. Hal ini menyebabkan terjadinya inefisiensi biaya. Jadi, perlu sangat penting menentukan beban kerja yang optimal bagi setiap personil dalam menyelesaikan pekerjaannya.